Jumat, 14 Maret 2014

KELUARGA PULUKADANG

Sabtu, 15 Maret 2014
Reksonegoro, Tumenggung (Kyai.Pulukadang)
I. Tentang silsilah Tumenggung Reksonegoro (Kyai.Pulukadang).
Terdapat 2 pendapat mengenai asal usul Tumenggung Reksonegoro. Pendapat pertama yang berkembang di Kamung Jawa tondano mengatakan beliau adalah anak dari Kyai Hasan Muhammad bin Iman Abdul Arif. Kyai hasan Muhammad adalah adik dari Kyai Modjo namun Kyai Hasan Muhammad tidak ikut dalam pengasingan ke Tondano, kemungkinan beliau sudah wafat di Jawa saat berkecamuk perang Jawa. Selain Tumenggung Reksonegoro, Kyai Hasan Muhammad juga memiliki anak yang bernama Wiso (Ngiso) yang ikut dalam pengasingan bersama Reksonegoro ke Jaton.

Pendapat kedua mengatakan Reksonegoro (Raden Tumenggung Reksonegoro) adalah putra dari Pangeran Hangabehi - anak Sultan Hamengkubuwono I. Pendapat ini berdasarkan sertifikat yang dikeluarkan bagian urusan silsilah (kekancingan) kraton Yogyakarta (lihat sertifikat di bawah).

Berdasarkan cerita turun temurun dari mbah-mbah di Kampung Jawa Tondano disebutkan Reksonegoro dan Wiso adalah bersaudara namun ada sebutan khusus yang diberikan kepada Reksonegoro yaitu "Pulukadang tu'a", dan sebutan ini tidak muncul pada cikal bakal keluarga Baderan yang berasal dari 3 orang kakak beradik, begitu juga dengan keluarga Zes yang diturunkan dari 2 orang kakak beradik. Sebutan "Pulukadang tu'a" menandakan ada yang disembunyikan oleh mbah-mbah pendiri kampung jawa Tondano, dan kalau dihubungkan dengan pendapat kedua boleh jadi ayah Reksonegoro ini adalah seorang Pangeran namun ia termasuk dalam sebagian Pangeran yang berpihak pada Belanda. Boleh jadi juga Reksonegoro dan Wiso saudara sekandung lain ayah, ibu mereka berasal dari negri "Pulukadang" dan boleh jadi fam Pulukadang diambil untuk mengenang ibu mereka. Wallahualam.
[rekso-kraton1.jpg][rekso-kraton2.jpg]

II. Tentang Keluarga.

Menikah dengan putri Tondano bermarga TUMBELAKA dan memiliki 1 orang anak :
1. Umarnadi Pulukadang.

III.Otobiografi Singkat.
Gelar tumenggung pada Reksonegoro dapat ditemui pada dokumen-dokumen Belanda, menandakan ia seorang bupati. Reksonegoro ketika sampai di Tondano masih berusia 20an tahun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar